WELCOME TO BLOG

Salsabila_boetique

Kamis, 30 Desember 2010

Panggung The Sign yang Kaya Warna

Perancangan-perancangan asal Bandung yang tergabung Ikatan Perancang Busana Muslim (IPBM) jawa Barat terus menunjukan eksitensinya. Lewat pergelaran yang diberi tema The Sign mereka mencoba menampilkan kekayaan ide dan kreativitas yang seolah tak habis digali.
Sebut saja Toerema Imara. Perancang yang belakangan jarang muncul ini tiba-tiba menampilkan karya yang agak melenceng dari pakemnya. Meski tetap mengedepankan gaya maksimalis dengan teknik cutting yang playful, busana-busana toera kali ini terlihat lebih kalem lewat pemilhan warna-warna pastel. Yang istemewa, ia menggunakan material logam sebagai elemen dekoratif pada seluruh rancangannya.
Hal yang sama ditunjukan Iva latifah walaupun tetap setia menampilkan busana-busana kurung berpotongan lurus dari bahan sutra organza. Ia juga mencoba bereksperimen dengan menghadirkan rancangan yang lebih dinamis. Misalnya busana-busan two-piece bersiluet longgar dengan motif floral yang terlihat lebh muda.
Pergelaran yang berlangsung di Hotel Sahid itu memang meriah dan penuh warna. Seperti busana-busana yang ditampilkan Ernie Kosasih, Ahmad Zaki, dan nuek Mawardi Nuary. Namun beberapa perencanaan lain, seperti Herman Nuary, Hennie Noer lebih memiliki “jalur Aman” dengan menggunakan warna hitam dan putih untuk rancangannya kali ini.
Hennie Noer tetap mengedepankan aksi tumpuk dengan siluetasimetris dalam balutan warna hitam putih. Sementara herman Noery menyelipkan koleksinya yang berwarna putih disamping busana-busana dengan pilihan warna yang juga beragam.
Dalam acara tersebut hadir pula koleksi rancangan disainer kawakan, Ramli. Didominasi oleh warna-warna gelap, busana-busana karya Ramli meampilkan keeksotikan budaya Timur Tengah.
Bersumber dari Novie Riyanti (aulia)